Mama masih terdiam dan
tetap memelukku, sudah tidak menangis lagi, tangannya membelai lembut kepalaku.
Aku diam saja, membiarkan mama bermain dengan pikirannya. Lalu mama berkata
kembali
”Sebenarnya kita tidak
boleh melakukan hal ini, aku mamamu dan kamu anakku. Garis itu tidak boleh
dilanggar…”
”Tapi ma…,”aku memprotes, tetapi diam kembali karena mama segera memotong kalimatku
”Toh yang melakukannya adalah kita, tak ada orang lain yang dirugikan, tak ada orang lain yang disakiti, semua resiko dan tanggung jawab adalah milik kita.”
”Jujur saja, mama juga wanita yang punya kebutuhan seks, tapi mama takut menjalin hubungan lagi karena mama tidak mau mama dan anak – anak mama kecewa kembali. Kala kamu mau tahu saat hasrat mama muncul dan tak tertahankan, mama menggunakan vibrator dan masturbasi, toh yang namanya gairah akan hilang, kalau sudah orgasme. Tak perlu menjalin hubungan kalau hanya untuk mengatasi hal itu.”
”Tapi tadi saat kamu minta nenen, dan memainkan puting mama, mama mulai merasakan api gairah yang ada di dalam mama, kembali menyala, walau awalnya ragu, namun mama yakin, dengan kamu mama tidak akan kecewa dan sakit, kita sama – sama menyalurkan hasrat terpendam kita.”
”Mama sadar mama tidak bisa dan trauma dengan pria lain, tapi mama tahu kalau dengan Irwan, mama tidak akan sakit, karena Irwan menyayangi mama. Juga lebih baik mama yang mengajari dan memuaskan keingintahuan seks kamu daripada kamu harus melakukannya dengan perempuan penghibur.”
”Tapi ma…,”aku memprotes, tetapi diam kembali karena mama segera memotong kalimatku
”Toh yang melakukannya adalah kita, tak ada orang lain yang dirugikan, tak ada orang lain yang disakiti, semua resiko dan tanggung jawab adalah milik kita.”
”Jujur saja, mama juga wanita yang punya kebutuhan seks, tapi mama takut menjalin hubungan lagi karena mama tidak mau mama dan anak – anak mama kecewa kembali. Kala kamu mau tahu saat hasrat mama muncul dan tak tertahankan, mama menggunakan vibrator dan masturbasi, toh yang namanya gairah akan hilang, kalau sudah orgasme. Tak perlu menjalin hubungan kalau hanya untuk mengatasi hal itu.”
”Tapi tadi saat kamu minta nenen, dan memainkan puting mama, mama mulai merasakan api gairah yang ada di dalam mama, kembali menyala, walau awalnya ragu, namun mama yakin, dengan kamu mama tidak akan kecewa dan sakit, kita sama – sama menyalurkan hasrat terpendam kita.”
”Mama sadar mama tidak bisa dan trauma dengan pria lain, tapi mama tahu kalau dengan Irwan, mama tidak akan sakit, karena Irwan menyayangi mama. Juga lebih baik mama yang mengajari dan memuaskan keingintahuan seks kamu daripada kamu harus melakukannya dengan perempuan penghibur.”
Mama melepaskan
pelukannya, lalu berdiri dan melepaskan baju tidurnya. Kini hanya bercelana
dalam saja. Lalu mama berbaring.
”Wan, ingat ini hanya
menjadi rahasia kita berdua, kamu boleh memiliki mama kapanpun, namun jangan
sampai kakakmu tahu.”
”Kini kamu lakukan yang kamu inginkan ke mama, jangan takut mama akan membimbing dan mengajarimu. Nanti kamu sendiri yang harus membuka celana dalam mama. Puaskan mama dan dirimu.”
”Lakukan dengan santai saja Wan. Mama mau pengalaman pertama kamu ini menjadi pengalaman yang berkesan dan indah dalam hidupmu.”
”Kini kamu lakukan yang kamu inginkan ke mama, jangan takut mama akan membimbing dan mengajarimu. Nanti kamu sendiri yang harus membuka celana dalam mama. Puaskan mama dan dirimu.”
”Lakukan dengan santai saja Wan. Mama mau pengalaman pertama kamu ini menjadi pengalaman yang berkesan dan indah dalam hidupmu.”
Aku yang tadi hanya
terdiam, antara percaya dan tidak percaya akan kesempatan ini, segera bergerak,
aku berbaring di samping mama, aku cium bibir mamaku, lidah mama dan lidahku
bertautan dengan penuh gairah. Tanganku mulai meremas – remas tetek mamaku,
memilin – milin puting mamaku. Tangan mama juga tidak tinggal diam, mengelus –
ngelus tongkolku dari bagian luar celana pendekku. Ugh…nikmat sekali elusn
tangan mamaku. Kini aku mulai menciumi tetek mamaku, mengulum, menjilati puting
mama, mama menggeliat – geliat dan memeluk tubuhku. Tangan mama mulai membantu
membuka kaosku, lalu celanaku, kini aku dalam kondisi telanjang, masih tetap
menindih mama, dengan rakusnya aku terus meremas – remas da memainkan tetek
mama, gairahku makin meninggi melihat mama yang nampaknya menikmati saat
teteknya aku pemainkan. Tangan mama kini mengelus dan mengocok tongkolku dengan
lembut.
”Wah besar juga
tongkolmu Wan, sebagai lelaki kamu harus bangga.”
”Ahh…enak ma, terus kocokin tongkol Irwan ma,” kataku di sela kesibukanku memainkan tetek mama.
”Wan, sudah dulu dong mainin tetek mama, masa kamu mau diamin saja memiaw mama.”
Terus terang, bukannya tidak mau, tetapi aku memang belum pengalaman sih. Tapi dengan yakin, perlahan aku mulai menurunkan posisi badanku, hingga kini menghadap tepat di atas celana dalam mama. Tanganku mulai memegang celana dalam mama, meraba dan mengelusnya, kurasakan tebal dan terasa rambut kemaluan yang lebat di baliknya. Mulutku mulai mencium pinggiran selangkangan mama. Mama mulai membuka kedua kakinya. Secara spontan aku menarik celana dalam mama perlahan – lahan. Kini mamaku dalam posisi telanjang bulat. Aku hanya bisa meneguk ludah menyaksikan memiaw mama yang terpampang begitu dekat dan indah di depan mataku. Aroma yang belum pernah kuciumselama ini, terasa ke hidungku, rasanya amat menggoda. Rambut kemaluan mamaku benar – benar lebat dan menutupi memiaw mama, sesuai dengan kesukaanku, tongkolku benar – benar berdenyut – denyut kencang. Tanganku mulai mengelus – ngelus rambut kemaluan mama, terasa tebal dan menggairahkan sekali. Aku mulai mengingat – ngingat adegan di film – film BF yang pernah kutonton. Seakan tahu apa yang kupikirkan, mama mulai berkata
”Ahh…enak ma, terus kocokin tongkol Irwan ma,” kataku di sela kesibukanku memainkan tetek mama.
”Wan, sudah dulu dong mainin tetek mama, masa kamu mau diamin saja memiaw mama.”
Terus terang, bukannya tidak mau, tetapi aku memang belum pengalaman sih. Tapi dengan yakin, perlahan aku mulai menurunkan posisi badanku, hingga kini menghadap tepat di atas celana dalam mama. Tanganku mulai memegang celana dalam mama, meraba dan mengelusnya, kurasakan tebal dan terasa rambut kemaluan yang lebat di baliknya. Mulutku mulai mencium pinggiran selangkangan mama. Mama mulai membuka kedua kakinya. Secara spontan aku menarik celana dalam mama perlahan – lahan. Kini mamaku dalam posisi telanjang bulat. Aku hanya bisa meneguk ludah menyaksikan memiaw mama yang terpampang begitu dekat dan indah di depan mataku. Aroma yang belum pernah kuciumselama ini, terasa ke hidungku, rasanya amat menggoda. Rambut kemaluan mamaku benar – benar lebat dan menutupi memiaw mama, sesuai dengan kesukaanku, tongkolku benar – benar berdenyut – denyut kencang. Tanganku mulai mengelus – ngelus rambut kemaluan mama, terasa tebal dan menggairahkan sekali. Aku mulai mengingat – ngingat adegan di film – film BF yang pernah kutonton. Seakan tahu apa yang kupikirkan, mama mulai berkata
”kok bengong lagi Wan,
kamu lakukan saja apa yang mama perintahkan ya. Sekarang kamu jilati dan
mainkan memiaw mama dengan lidah dan tanganmu. Kalau susah kamu lebarkan dengan
tanganmu, lubang memiaw mama.” Mama mulai melebarkan kakinya, membuka
selangkangannya yang indah, menampakkan puncaknya yang menggoda.Akupun mulai
menyibak rambut kemaluan mama yang lebat, jariku membuka memiaw mama secara
perlahan.Persis seperti film yang kulihat.
”Nah kalau sudah, coba
kamu lihat di sekitar lubang memiaw mama, ada daging kecil yang menonjol
keluar, seperti butir kacang, itu namanya kelentit atau sering disebut
itil,sayang. Nah bagian itulah yang harus kamu mainin dan jilatin pada memiaw
mama. Mama akan merasa nikmat saat kamu melakukan itu.” Tanpa menunggu lama
lagi, akupun mulai memainkan dan menjilati itil mama dengan lidahku, aroma yang
tercium sungguh amat enak terasa di hidungku. Mula – mula aku pikir apa yang
aku lakukan salah, tapi perlahan pasti kulihat tubuh dan pinggul mamaku mulai
bergoyang – goyang.
”Ah…Oooohhh..Ssss….enak
Wan, Ugh….”
”Ughhh…jilat terus Wan,” mama mendesah semakin kuat, goyangan badannya semakin terasa.
”Ooohhhh….pintar kamu Waaann, aaahhhh….cepat pandainya…”
”Oooohh…Aaahhhh….mama…mama…mau…sedikiiittt lagi,”tangan mama mulai meremas rambutku, mama makin melebarkan kakinya, geliat pantat mama semakin liar, akupun makin bersemangat memainkan dan menjilati itil mama. Lidahku menari – nari dengan liar dan cepat, menyapu permukaan memiaw mamaku yang sudah mulai basah. Sensasi yang kurasakan saat itu sukir dilukiskan, kurasakan batang tongkolku sudah amat keras dan berdenyut – denyut. Melihat mamaku yang telanjang, dan mendesah – desah keenakkan saat itilnya kujilati sungguh membuat gairah dan birahiku membara. Badan mamaku bergetar hebat, dan diiringi desahan nikmat yang panjang, kurasakan memiaw mama menyemburkan cairan hangat yang nikmat…Mama terdiam sesaat, lemas, aku mengelus – ngelus memiaw mamaku dengan lembut dengan jariku.
”Ughhh…jilat terus Wan,” mama mendesah semakin kuat, goyangan badannya semakin terasa.
”Ooohhhh….pintar kamu Waaann, aaahhhh….cepat pandainya…”
”Oooohh…Aaahhhh….mama…mama…mau…sedikiiittt lagi,”tangan mama mulai meremas rambutku, mama makin melebarkan kakinya, geliat pantat mama semakin liar, akupun makin bersemangat memainkan dan menjilati itil mama. Lidahku menari – nari dengan liar dan cepat, menyapu permukaan memiaw mamaku yang sudah mulai basah. Sensasi yang kurasakan saat itu sukir dilukiskan, kurasakan batang tongkolku sudah amat keras dan berdenyut – denyut. Melihat mamaku yang telanjang, dan mendesah – desah keenakkan saat itilnya kujilati sungguh membuat gairah dan birahiku membara. Badan mamaku bergetar hebat, dan diiringi desahan nikmat yang panjang, kurasakan memiaw mama menyemburkan cairan hangat yang nikmat…Mama terdiam sesaat, lemas, aku mengelus – ngelus memiaw mamaku dengan lembut dengan jariku.
”Ughh…nikmat sekali
rasanya Wan, sudah lama mama tidak mengalami orgasme saat dijilati seperti
tadi. Rasanya enak betul, kamu pintar dan cepat belajar sayang. Tunggu sebentar
ya, mama akan gantian memberikan kenikmatan kepada kamu.” lalu mama pun bangkit
dari posisinya, menyuruhku berbaring. Diam sebentar mengamati tongkolku, karena
baru sekarang dapat melihatnya secara jelas.
”Wah…panjang dan besar
juga tongkol anak mama, kayaknya ada sekitar 20 cm, pastinya ini bukan dari
turunan papa kamu yang brengsek itu. tongkol kamu jauh lebih bagus dan besar
dibandingkan si brengsek itu,” sindir mamaku sinis terhadap papaku. Aku jadi
menyadari betapa bencinya mamaku terhadap papaku, dan entah kenapa mendengar
perkataan mamaku, membuat aku senang dan bangga, karena dalam satu hal ternyata
aku lebih hebat dari papaku. Makin keras saja rasanya tongkolku kini. Mamaku
mulai memainkan batang tongkolku dengan tangannya yang halus, enak benar
rasanya, jempol tangannya mengurut – ngurut kepala tongkolku dengan lembut. Aku
hanya bisa merem melek saja merasakannya. Lalu mama mulai mendekatkan mulutnya
ke arah tongkolku. Kurasakan rasa nikmat yang luar biasa ketika lidahnya mulai
memainkan kepala tongkolku. Seluruh tubuhku rasanya lemas tak berdaya. Lalu
perlahan tapi pasti tongkolku mulai masuk ke dalam mulut mama. Nikmat rasanya
saat mama mengulum, mengisap batang tongkolku, juga saat lidahnya menjilati
kepala dan batang tongkolku. Rasanya tidak bisa kupercaya, tongkolku bisa masuk
ke dalam mulut mama yang mungil dan sensual itu, lembut sekali rasanya elusan
bibirnya menyentuh batang tongkolku. Tangan mama juga mengelus – ngelus biji
pelerku, enaaak banget rasanya. Sesekali mulut dan lidah mama mengulum dan
menjilati bijiku. Service mama yang enak ini benar – benar membuatku kelojotan
dan hanya bisa merem melek merasakan kenikmatan dan sensasi yang luar biasa
ini. Sambil mengulum tongkolku, sesekali mama menatapku. Sungguh luar biasa
sensasi yang dirasakan saat kita melakukan kontak mata saat sedang diberikan
oral seks.
Lagi enak – enaknya
mama berhenti. Aku mau protes, tapi mama segera berkata.
”Untuk pemula, daya
tahanmu cukup baik. Mama sebenarnya mau mengulum tongkol kamu kembali, sampai
kamu keluar, tapi untuk pengalaman pertama kamu, mama ingin kamu merasakan yang
terbaik dan juga harus mengeluarkan sperma kamu di tempat yang special…di dalam
memiaw mama sayangku. Nah kini kita mulai, jangan takut, mama akan bimbing
kamu.” Mama mengocok –ngocok kotolku, lalu mulai berbaring. Aku disuruhnya
untuk memposisikan diri di atasnya. Mama mulai membuka kedua kakinya,
memperlihatkan memiawnya yang menawan. Tangannya membuka lubang di memiawnya,
menunjukkan jalan ke arah lubang kenikmatan miliknya.
”Karena ini yang
pertama, maka mama bantu kamu dulu menunjukkan arah yang tepat, kalau sudah
sering, pasti nanti kamu mahir dengan sendirimya, yang.” Lalu tangannya
memegang batang tongkolku, menuntunnya ke arah yang benar, ke dalam surga
kenikmatan. Agak sulit pertama – tama, karena tongkolku yang cuup besar dan
juga karena memiaw mama yang sempit karena sudah lama tidak dimasuki tongkol.
Jleb….perlahan kepala tongkolku menerobos ke dalam lubang memiaw nikmat milik
mama, tubuh mama agak bergetar saat tongkolku menerobos masuk, kembali mama
melebarkan kakinya dan menaikkan pantatnya perlahan, hingga batang tongkolku
masuk seluruhnya ke dalam lubang memiaw mama. Sungguh suatu sensasi kenikmatan
yang luar biasa yang kurasakan pertama kali seumur hidupku. Saat tongkolku
berada di dalam memiaw mama, rasanya sangat nyaman, hangat dan berdeyut – denyut
dengan nikmatnya. Jadi inilah rasanya memasuki memiaw seorang wanita, semakin
nikmat karena ini adalah memiaw mamaku yang benar – benar aku inginkan. memiaw
yang sudah melahirkan dua orang anak, namun tetap terasa nikmat dan
berkualitas.
No comments:
Post a Comment