ini blog yang berisikan kisah-kisah seks sedarah. bagi agan-agan yang tidak berminat dengan konten ini silahkan di minati. wkwkwkw

Tuesday, May 12, 2015

BERCINTA DENGAN KAKAK KANDUNG PART IV

sebelum membaca cerita di bawah. kami mengharapkan bantuan agan-agan sekalian untuk emmbantu meng-klik iklan yang ada di  blog ini. hal ini dapat membantu keberlangsungan hidup blog dan donasi para penulis. agan-agan sekalian yang memiliki cerita sesuai konten dapat kita publikasikan di blog ini. kirimkan cerita saudara ke email azadie007@gmail.com syarat konten harus original. salam dari kami. selamat membaca
“ahhh…ahhh…ah…” desahan kak widya semakin cepat. Makin lama goyangan pantatnya makin cepat… “ dekkkk,,,, enak banget…..” nafsunya udah naik sangat tinggi, hingga mengeluarkan kata-kata yang tidak seharusnya dia keluarkan di depan adik kandungnya. Kak widya mencondongkan badannya kedepan. Dia tarik tanganku dan meletakkan di dadanya.
“aku remas ya kakakku yang cantikkkk”.
“iya adek sayang, remas aja sesuka adek” jawab kak widya dengan ekspresi yang sangat nakal.
“kakk… memek kakak hangat banget…”
“nikmati aja, mumpung kakak sedang gila” balas kak widya.
“Aaahh…ahhh…ahhh… dekkkkk… ka….kakkk…  gak tahan lagi….” Akhirnya aku merasakan kakak menekan vaginanya sekuat mungkin, kemudian tubuhnya bergetar getar. Dia sudah orgasme pikirku. Terfikir olehku satu hal jangan sampai dia sadar sebelum aku puas. Pengalamanku wanita kalau sudah puas akan kembali kea lam sadarnya. Hati nuraninya akan kembali menguasai otak. Bukan lagi nafsunya.
“adek, udah ya?” apa aku bilang, udah ngajak udahan ni orang. Cari enak sendiri aja.
“sedikit lagi kak. Goyang aja terus” balas ku.
“kakak capek dek” sembari kak widya melabuhkan badanya ke dadaku. Aku peluk dia sambil berusaha memasukan penisku ke vaginanya.
Kak widya mendongak. “ dek jangan!”
“biar cepet keluar kak” jawabku
“ jangan, kalau mau gesek-gesekin aja ke vagina kakak, kalau gak mau udah.”
“ya deh, kakak d bawah apa di atas?” tanyaku
“terserah kamu maunya gimana?” tutur kak widya pasrah.
Tanpa bicara, aku angkat tubuh kak widya dan aku rebahkan di sofa. aku letakkan penisku di atas vaginanya dan mulai aku gesek-gesek. Aku maju mundurkan. Kak widya memejamkan matanya. Tanpa respon. Aku remas payudara kanannya, awalnya kak widya melepaskan tanganku, tapi aku tidak mau kalah. Aku remas kemabali. Kuturunkan kepalaku, ku jilati lehernya. Uuggghhh kak widya mulai mendesah kembali. Terus aku gesek-gesek penisku ke vaginanya. Aku mau cium bibirnya, tapi dia menolak. Di rangkulnya leherku hingga kepalaku berada di sebelah kepalanya. Ku dengar kak widya mulai mendesah lagi. Dia mulai terangsang kembali. Aku mulai hilang kendali. Aku tarik penisku kebelakang dan langsung menghujam vaginanya, masuk. Aaahhhhh… ddeeeeekkkk….Nikmat sekali rasanya. Hanya dua hentakan kak widya melepaskan vaginanya. Secepat kilat dia berdiri.
Aku tercengang dengan responnya, kak widya mendelik tajam kearahku.
“jangan masuk, ini peringatan terakhir. Kalau masih juga, kakak gak mau puasin kamu.”
Aku diam saja, ku rentangkan tanganku mau memeluknya.
“ok..kakak sayang. Gak lagi deh”
Aku rebahkan lagi tubuhnya, sekarang aku main lembut, aku gesek-gesekkan kembali. Tapi perlahan-lahan.
“masa ya, cewek secantik kakak di selingkuhin ma bang rendi,”
Kak widya diam saja. Menoleh ke arah lain.
“kalau aku punya cewek secantik kakak, gak bakal aku lepasih deh. Cantik, mulus, baik, sempurna.”
Kak widya menatapku. “kakak gak mempan gombalan basi kamu”
“aku gak gombal kok, terserah kakak percaya apa enggak”
Kucium keningnya, sekitar 5 detik. Ke tatap mata kak widya. Tatapannya berrubah menjadi tatapan manja. Ku elus2 rambutnya.
“kamu emang ahli naklukin wanita ya”
Aku Cuma tersenyum, aku naikin badanku, kuremas payudaranya.
Aaahhhh…. Ku semprotkan maniku ke perut kakakku yang cantik ini. puas sekali rasanya.
“puaassss? Adekku yang nakal, nyemprotin mani ke kakak kandungnya sendiri.” Goda kakak ku kemudia dia ambil tisyu di atas meja dan membersihkan spermaku yang berceceran di atas perutnya.
Aku kenakan lagi CD dan celanaku. Kemudian tanpa bicara aku gendong kak widya.
“hey..hey.. kakak mau di bawa ke mana?”
“kakak kan hari ini lagi bersedih, jadi aku gendongin sampe kamar deh. Kakak gak usah capek-capek berjalan lagi.”
“ihhh,, kamu sok romantis” di rangkulnya leherku dan dia nempel di dadaku. Aku letakkan daster, CD dan BH di atas tubuhnya. Aku mulai berjalan mau menuruni tangga. Ku buka pintu kamarnya dan amku baringkan dia di sana. aku masuk ke kamar mandi yg ada di kamarnya, ku basahi handuk kecil. Kemudian aku lap tubuh kak widya. Leher, dada, perut dan vaginanya. Kamudian aku lap menggunakan handuk kering. Kak widya pasrah saja sambil tersenyum manis. Manis sekali. aku ambilkan CDnya yang bersih, aku kenakan.
“biar gak masuk serangga” candaku. Aku selimuti tubuhnya. Sebelum keluar kamar aku sempatkan mencium keningnya. Pokoknya aku perlakukan dia seperti aku sering memperlakukan pacarku. Aku mulai melangkah pergi ketika tangannya memegang tanganku.
“dek, tidur sini aja ya sama kakak. Tapi jangan macam-macam. Peluk kakak sampe pagi.”

“aku matiin lampu dulu.” Jawabku sambil tersenyum.
kembali 
                                                                                                             BERSAMBUNG.............. 

Daftar cerita lain


No comments:

Post a Comment