sebelum membaca cerita di bawah. kami mengharapkan bantuan agan-agan
sekalian untuk emmbantu meng-klik iklan yang ada di blog ini. hal ini
dapat membantu keberlangsungan hidup blog dan donasi para penulis.
agan-agan sekalian yang memiliki cerita sesuai konten dapat kita
publikasikan di blog ini. kirimkan cerita saudara ke email
azadie007@gmail.com syarat konten harus original. salam dari kami.
selamat membaca
“ahhh…ahhh…ah…” desahan kak widya semakin cepat. Makin lama goyangan pantatnya makin cepat… “ dekkkk,,,, enak banget…..” nafsunya udah naik sangat tinggi, hingga mengeluarkan kata-kata yang tidak seharusnya dia keluarkan di depan adik kandungnya. Kak widya mencondongkan badannya kedepan. Dia tarik tanganku dan meletakkan di dadanya.
“ahhh…ahhh…ah…” desahan kak widya semakin cepat. Makin lama goyangan pantatnya makin cepat… “ dekkkk,,,, enak banget…..” nafsunya udah naik sangat tinggi, hingga mengeluarkan kata-kata yang tidak seharusnya dia keluarkan di depan adik kandungnya. Kak widya mencondongkan badannya kedepan. Dia tarik tanganku dan meletakkan di dadanya.
“aku remas ya
kakakku yang cantikkkk”.
“iya adek
sayang, remas aja sesuka adek” jawab kak widya dengan ekspresi yang sangat
nakal.
“kakk… memek
kakak hangat banget…”
“nikmati aja,
mumpung kakak sedang gila” balas kak widya.
“Aaahh…ahhh…ahhh…
dekkkkk… ka….kakkk… gak tahan lagi….”
Akhirnya aku merasakan kakak menekan vaginanya sekuat mungkin, kemudian
tubuhnya bergetar getar. Dia sudah orgasme pikirku. Terfikir olehku satu hal
jangan sampai dia sadar sebelum aku puas. Pengalamanku wanita kalau sudah puas
akan kembali kea lam sadarnya. Hati nuraninya akan kembali menguasai otak.
Bukan lagi nafsunya.
“adek, udah
ya?” apa aku bilang, udah ngajak udahan ni orang. Cari enak sendiri aja.
“sedikit lagi
kak. Goyang aja terus” balas ku.
“kakak capek
dek” sembari kak widya melabuhkan badanya ke dadaku. Aku peluk dia sambil
berusaha memasukan penisku ke vaginanya.
Kak widya
mendongak. “ dek jangan!”
“biar cepet
keluar kak” jawabku
“ jangan,
kalau mau gesek-gesekin aja ke vagina kakak, kalau gak mau udah.”
“ya deh,
kakak d bawah apa di atas?” tanyaku
“terserah
kamu maunya gimana?” tutur kak widya pasrah.
Tanpa bicara,
aku angkat tubuh kak widya dan aku rebahkan di sofa. aku letakkan penisku di
atas vaginanya dan mulai aku gesek-gesek. Aku maju mundurkan. Kak widya
memejamkan matanya. Tanpa respon. Aku remas payudara kanannya, awalnya kak
widya melepaskan tanganku, tapi aku tidak mau kalah. Aku remas kemabali.
Kuturunkan kepalaku, ku jilati lehernya. Uuggghhh
kak widya mulai mendesah kembali. Terus aku gesek-gesek penisku ke
vaginanya. Aku mau cium bibirnya, tapi dia menolak. Di rangkulnya leherku
hingga kepalaku berada di sebelah kepalanya. Ku dengar kak widya mulai mendesah
lagi. Dia mulai terangsang kembali. Aku mulai hilang kendali. Aku tarik penisku
kebelakang dan langsung menghujam vaginanya, masuk. Aaahhhhh… ddeeeeekkkk….Nikmat sekali rasanya. Hanya dua hentakan
kak widya melepaskan vaginanya. Secepat kilat dia berdiri.
Aku
tercengang dengan responnya, kak widya mendelik tajam kearahku.
“jangan
masuk, ini peringatan terakhir. Kalau masih juga, kakak gak mau puasin kamu.”
Aku diam
saja, ku rentangkan tanganku mau memeluknya.
“ok..kakak
sayang. Gak lagi deh”
Aku rebahkan
lagi tubuhnya, sekarang aku main lembut, aku gesek-gesekkan kembali. Tapi
perlahan-lahan.
“masa ya,
cewek secantik kakak di selingkuhin ma bang rendi,”
Kak widya
diam saja. Menoleh ke arah lain.
“kalau aku
punya cewek secantik kakak, gak bakal aku lepasih deh. Cantik, mulus, baik,
sempurna.”
Kak widya
menatapku. “kakak gak mempan gombalan basi kamu”
“aku gak
gombal kok, terserah kakak percaya apa enggak”
Kucium
keningnya, sekitar 5 detik. Ke tatap mata kak widya. Tatapannya berrubah
menjadi tatapan manja. Ku elus2 rambutnya.
“kamu emang
ahli naklukin wanita ya”
Aku Cuma
tersenyum, aku naikin badanku, kuremas payudaranya.
Aaahhhh…. Ku
semprotkan maniku ke perut kakakku yang cantik ini. puas sekali rasanya.
“puaassss?
Adekku yang nakal, nyemprotin mani ke kakak kandungnya sendiri.” Goda kakak ku
kemudia dia ambil tisyu di atas meja dan membersihkan spermaku yang berceceran
di atas perutnya.
Aku kenakan
lagi CD dan celanaku. Kemudian tanpa bicara aku gendong kak widya.
“hey..hey..
kakak mau di bawa ke mana?”
“kakak kan
hari ini lagi bersedih, jadi aku gendongin sampe kamar deh. Kakak gak usah
capek-capek berjalan lagi.”
“ihhh,, kamu
sok romantis” di rangkulnya leherku dan dia nempel di dadaku. Aku letakkan
daster, CD dan BH di atas tubuhnya. Aku mulai berjalan mau menuruni tangga. Ku
buka pintu kamarnya dan amku baringkan dia di sana. aku masuk ke kamar mandi yg
ada di kamarnya, ku basahi handuk kecil. Kemudian aku lap tubuh kak widya.
Leher, dada, perut dan vaginanya. Kamudian aku lap menggunakan handuk kering.
Kak widya pasrah saja sambil tersenyum manis. Manis sekali. aku ambilkan CDnya
yang bersih, aku kenakan.
“biar gak
masuk serangga” candaku. Aku selimuti tubuhnya. Sebelum keluar kamar aku
sempatkan mencium keningnya. Pokoknya aku perlakukan dia seperti aku sering
memperlakukan pacarku. Aku mulai melangkah pergi ketika tangannya memegang
tanganku.
“dek, tidur
sini aja ya sama kakak. Tapi jangan macam-macam. Peluk kakak sampe pagi.”
“aku matiin
lampu dulu.” Jawabku sambil tersenyum.
kembali
BERSAMBUNG..............
Daftar cerita lain
kembali
BERSAMBUNG..............
Daftar cerita lain
No comments:
Post a Comment