ini blog yang berisikan kisah-kisah seks sedarah. bagi agan-agan yang tidak berminat dengan konten ini silahkan di minati. wkwkwkw

Thursday, November 24, 2016

DILEMA CINTA SIMALAKAMA X

"Enak ya pak, rasanya kaya kenyal-kenyal gitu. Baru kali ini siska makan ini." Lanjutku.
"Syukurlah kalo enak. Ayo tambah lagi." Sahut pak prima.
" bapak menghina deh, baru aja suapan pertama pak. Masa udah nambah aja." Aku melirik ke pak prima. Aku berusaha mengeluarkan semua aura kecantikan yang kupunya. " bapak kok pinter masak sih. Belajar dari mana?" Lanjutku lagi.
"Sebelum kerja di sini saya merantau kemana-mana dan pernah kerja jadi koki." Jawab Pak prima kemudian menyuapkan nasi ke mulutnya. "Siska bisa masak?"

Jeggeerrrrr,,, pertanyaan ini yang aku hindari dari tadi. Aku gak tahu mau jawab apa. Kalau jawab bisa nanti di test aku gak bisa apa-apa. Kalau di jawab gak bisa nanti dia jadi illfeel. Masa seorang perempuan gak bisa masak. Bilang aja deh bisa. Nanti kalau di test cari aja alasan. Batinku.

"Hmm.. Siska sih bisa pak masak." Tapi lidahku berat mau melanjutkanya. Di tambah lagi mata elang pak prima menatapku. Aku jadi makin salah tingkah.
"Masak apa? Masak air?" Timpal pak prima.

Aku cuma cengir aja. Ya mau gimana lagi, emang gitu kenyataanya.
"Gimana mau jadi ibu dari anak-anak ku, kalau gak bisa masak. Nanti anak kita mau di kasih makan apa?"

"Siska bakal belajar masak pak. Siska janji bakal belajar, ya meskipun awalnya nanti belum seenak masakan bapak. Siska janji bakal terus belajar." Jawaban spontan langsung meluncur dari lidah saya tanpa terkontrol.

"Hahahaha... Lucu kamu ya. Ya udah lanjutin makannya biar rada gede. Saya gak mau punya istri kerempeng."
Saya yakin dia mengucapkan kata-kata tadi itu bercanda saja. Tapi entah kenapa saya jadi baper. Bawa perasaan seolah-olah kami memang pasangan kekasih. Hatiku berbunga-bunga. Aku lanjutkan makan dan berimajinasi bahwa yang sedang makan di depanku sekarang memang suamiku.

" makan kok sambil senyum-senyum sendiri. Kamu menghayal yang jorok-jorok ya?"
Aku kaget dan langsung menundukkan kepala ke piring. Pak prima masih tertawa saja dari tadi. Tawa yang khas. Yang tidak akan pernah terlupakan.
.....

Semenjak hari itu kedekatankan dengan pak Prima makin intens. Aku semakin sering main kerumahnya. Kadang bantu2 dia menyelesaikan tugas kampus. Terkadang juga bantu dia beresin rumah ketika dia sibuk dengan pekerjaannya. Pak prima selain bertugas sebagai dosen di kampusku juga berprofesi sebagai arsitek dan ketika itu sedang menangani proyek besar. Pembuatan apartemen. Rumahnya terkadang tak terurus. Jadi aku lah memposisikan diri sebagai istrinya. Hehe

Di kampus sudah beredar gosip tentang kedekatan kami. Aku bukannya risih dengan gosip itu malah makin senang. Pak prima juga sepertinya tidak keberatan dengan gosip itu. Dia juga santai setiap ke kampus dan berkomunikasi dengan ku. Tidak ada yang berubah. Tidak lebih tidak kurang.

Sore itu, selesai kuliah pak prima menghampiriku minta bantuan lagi. Aku senang aja. Bahkan hari itu aku cepat pulang ke kost, mandi, dan langsunh mengenakan baju yang menurutku bisa membuat aku tampil cantik di matanya.
Aku mengenakan celana pendek setengah paha, baju kaos oblong yang lehernya udah melar. Plus rambut aku kucir tinggi. Leher jenjang dan bulu bulu halus leherku terpampang jelas. Aku berniat mau menggoda pak prima. Jam 4 sore aku udah sampai di kost beliau.

'Bapak mau kemana?' ketika aku sampai ke kostnya, mungkin lebih tepat disebut kapal pecah. Kertas berserakan di mana-mana. Baju dan piring kotor di lantai. Handuk basah di atas sofa. Tapi sekarang dia sudah rapi. Menjinjing tas. Sudah mau pergi.

'Saya ada presentasi sore ini. Bantu beresin rumah ini ya?' jawabnya sambil cengir kuda. 'Jam 7 saya pulang. Nanti kamu saya beliin hadiah?'

Sambil melangkah dia mengucek-ngucek rambutku. Entah kenapa yang di kucek rambut yang kacau malah hati. ^_^
Tidak perlu kau belikan aku hadiahpun akan kubereskan rumah ini pak. Asal kau selalu mengizinkan aku di dekatmu. Batinku.

Aku memulai pekerjaan beres-beres dengan hati sumringah. Pekerjaan berqt sekalipun kalau di kerjakan dengan cinta bakal terasa indah.

Aku membersihkan sofa, dan sebuah kaos dalam terselip di celah sofa. Aku coba tarik. Berat sekali. Aku mencoba memasukkan tangan kedalam celah sofa tersebut. Ada benda logam, keras dan dingin. Aku coba tarik keluar, susah sekali. Benda ini lumayan berat. Butuh perjuangan mengeluarkannya. Ketika benda itu keluar. Aku terhenyak mundur.

'Astagaaaaaa, kenapa dia memiliki ini?"

BERSAMBUNG

4 comments:

  1. sudah setahun lebih koq belum ada kelanjutan ceritanya,,?penulisnya kemana kah,,?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sibuk kerja gan. Cari duit. Klo dr sini dapet duit mah dah gua fokus nulis aja

      Delete
  2. Cuma berharap semoga Reno dan Siska terus bersama...amiin

    ReplyDelete
  3. Cuma berharap semoga Reno dan Siska terus bersama...amiin

    ReplyDelete