Aku duduk di sofa
seberang, mengelus – ngelus dan memainkan tongkolku, mataku tak lepas pada
pemandangan panas di sofa di seberangku. Mamaku yang dalam keadaan bugil,
posisinya rebahan, kedua kakinya membuka lebar, memperlihatkan memiawnya yang
tebal, rambut kemaluan yang tebal menambah keindahannya. Tangannya menuju ke
arah memiawnya, mengelus – ngelus permukaan memiawnya, memainkan rambut
kemaluannya, lalu jarinya mulai membuka lebar memiaw tersebut, tangan yang satu
lagi segera memainkan itilnya, menggosok – gosok dan mengurut secara cepat itilnya.
Mulutnya mendesah dan matanya merem melek, nampaknya menikmati sekali. Aku
menyaksikannya dengan amat senang, tongkolku berdenyut – denyut keras, tegang
sekali.
”Ooohhh…Ahhhh…”
”Ahhhh…….,” desahan mama semakin keras, pinggul mama bergoyang semakin cepat, jarinya makin cepat memainkan itilnya…teteknya yang besar nampak bergoyang dengan indahnya. Tak lama kemudian mama berhenti sebentar dan mengambil vibrator di sebelahnya, lalu memandangku, sambil memandangku mama mulai menjilat dan memainkan vibrator itu di mulutnya. Ugh…benar – benar merangsang aku. Lalu vibrator itu dimainkan ke sekitar teteknya. Senang sekali aku melihatnya. Kini vibrator itu mulai diarahkan ke lubang memiawnya, Jleb…masuk ke dalam memiaw mama. Mama mengocok – ngocok vibrator itu, sekali – kali memainkan pengatur getaran di ujungnya. Mendesah dan menggeliat – geliat, sementara tangannya secara cepat memainkan vibrator tersebut. Sekali – kali terdengar suara getaran dari vibrator tersebut.
”Ahhhh…….,” desahan mama semakin keras, pinggul mama bergoyang semakin cepat, jarinya makin cepat memainkan itilnya…teteknya yang besar nampak bergoyang dengan indahnya. Tak lama kemudian mama berhenti sebentar dan mengambil vibrator di sebelahnya, lalu memandangku, sambil memandangku mama mulai menjilat dan memainkan vibrator itu di mulutnya. Ugh…benar – benar merangsang aku. Lalu vibrator itu dimainkan ke sekitar teteknya. Senang sekali aku melihatnya. Kini vibrator itu mulai diarahkan ke lubang memiawnya, Jleb…masuk ke dalam memiaw mama. Mama mengocok – ngocok vibrator itu, sekali – kali memainkan pengatur getaran di ujungnya. Mendesah dan menggeliat – geliat, sementara tangannya secara cepat memainkan vibrator tersebut. Sekali – kali terdengar suara getaran dari vibrator tersebut.
Aku terus melihat
adegan tersebut, mataku terpaku ke arah memiaw mama yang indah, benar – benar
merangsang, belum lagi desahan dan ekspresi wajah mama yang sangat menikmati.
Akupun bangkit dan pindah ke samping mama. Sementara mama tetap melanjutkan
bermain dengan vibrator. Tanganku mulai meremas – remas tetek mama. Sekali –
kali kupilin putingnya. Lalu tanganku bergerak ke bawah, aku mulai membelai
rambut kemaluan mama yang lebat itu, lalu tanganku mulai memainkan dan mengusap
– ngusap itil mama dengan cepat. Sementara mama tetap mengocok vibrator itu
dalam lubang memiawnya. Lama – lama gerakan pinggul mama semakin cepat,
jemariku juga makin lincah memainkan itil mama. Diiringi desahan nikmat mama
mengalami orgasme. Lemas…
”Oohhh…lemas sekali.”
”Tapi enakkan mamaku sayang.”
”Iya sih, kamu ini ada – ada saja mintanya ke mama.”
”Habis aku mau melihat mama masturbasi dan main – main sama vibrator”
”Yah sudah kalau itu bisa buat kamu senang, tunggu sebentar mama ke kamar mandi dulu bersih – bersih, sebentar lagi gantian kamu yang bikin mama senang. Mama mau kamu nusuk pantat mama habis sini.” Mama lalu bangkit ke kamar mandi, sementara aku tetap menunggu. Tak lama kemudian mama kembali, sambil berjalan teteknya yang besar bergoyang, di tangannya dia membawa sebotol baby oil. Baru saja mama menaruh baby oil itu ke meja, aku segera menarik mamaku, dan memangku mamaku.
”Tapi enakkan mamaku sayang.”
”Iya sih, kamu ini ada – ada saja mintanya ke mama.”
”Habis aku mau melihat mama masturbasi dan main – main sama vibrator”
”Yah sudah kalau itu bisa buat kamu senang, tunggu sebentar mama ke kamar mandi dulu bersih – bersih, sebentar lagi gantian kamu yang bikin mama senang. Mama mau kamu nusuk pantat mama habis sini.” Mama lalu bangkit ke kamar mandi, sementara aku tetap menunggu. Tak lama kemudian mama kembali, sambil berjalan teteknya yang besar bergoyang, di tangannya dia membawa sebotol baby oil. Baru saja mama menaruh baby oil itu ke meja, aku segera menarik mamaku, dan memangku mamaku.
”Huuhh…sabar dong
yang.”
”Habis mama benar – benar merangsang, tongkol Irwan sudah nggak tahan nih…”
”Iya…iya…makanya sekarang gantian, kamu yang bikin mama senang.”
”Habis mama benar – benar merangsang, tongkol Irwan sudah nggak tahan nih…”
”Iya…iya…makanya sekarang gantian, kamu yang bikin mama senang.”
Akupun mulai mencium
mamaku, bibirku dan bibir mama saling memagut dengan liar. Tangankupun tak
ketinggalan, kuremas – remas tetek mama, sungguh nyaman dan kenyal. Lalu
tanganku yang satu lagipun mulai bergerak ke arah selangkangan mama, kulebarkan
sedikit kaki mama dengan tanganku, lalu aku mulai memainkan memiaw mamaku,
sementara kami tetap terus berciuman. Jari tengahku mulai kumasukkan ke lubang
memiaw mama, kukocok dengan cepat, tanganku yang satu lagi mengangkat tangan
mama, bibirkupun segera menuju ke arah etek mama, nampak bulu ketek mama,
sungguh amat menggairahkan, segera kuciumi dan kujilati. Puas dengan itu,
kumiringkan sedikit badan mama di pangkuanku, mulutkupun segera menuju ke arah
tetek mama, dengan rakusnya kuciumi tetek mama bergantian kiri dan kanan,
putingnya kujilati, kukulum. Mama nampaknya sangat suka saat aku memainkan
teteknya, badannya menggeliat – liat keenakkan. Jari tengahku pun semakin cepat
mengocok lubang memiaw mama. Puas dengan permainan ini, aku segera mendudukkan
mama di sofa. Kedua kakinya segera kukangkangkan selebar mungkin, nampaklah
memiaw yang sudah memerah karena kumainkan tadi, segera kuarahkan mulutku ke
sana, tercium sedikit bau yang enak di hidungku. Mula – mula kujilati dan
kuciumi rambut kemaluan mama, lalu lidahkupun segera menyapu dan memainkan
seluruh permukaan memiaw mama, kusodok – sodok lubangnya dengan ujung lidahku.
Dan akhirnya lidahkupun segera bermain – main dengan itil mama. Mama nampak
sangat menikmati permainan lidahku pada itilnya. Mendesah – desah dan tangannya
meremas – remas rambutku.
”Yang kamu jilatin
memiaw mama sambil tiduran ya, biar mama bisa hisap tongkol kamu…”
Tentu saja aku tidak menolak tawaran tersebut, segera saja aku menuruti perintahnya. Kini aku sudah berbaring dan mama berada di atasku, menungging dengan posisi membalik, pantatnya menghadap ke mukaku. Segera saja aku jilati memiaw dan pantat mama, mamapu tak mau ketinggalan, sebelah tangannya mulai mengocok – ngocok tongkolku, lalu mama mulai mendekatkan mulutnya ke arah tongkolku, lidahnya mulai bermain – main dengan kepala tongkolku, menjilati dengan rakusnya, lalu mulutnya mulai mengulum dan menghisap tongkolku, sambil tangannya tetap membelai – belai biji pelerku…Oohh nikmat sekali rasanya. Sementar itu lidahku terus memainkan itil mama, tangankupun juga ikut beraksi, jariku bergantian menusuk – nusuk lubang memiaw dan pantat mama. Rupanya mama tidak tahan juga dengan kenikmatan yang kuberikan, pantatnya bergoyang – goyang dengan liar, tak lama kemudian tubuhnya mengejang, dan terasa memiawnya menyemburkan cairan hangat, mama orgasme kembali. Hisapan mama di tongkolkupun semakin panas, aku benar – benar keenakan dengan service mama ini. Puas dengan itu, akupun segera menarik mama, dan merebahkannya di sofa, aku berdiri di atas mama, segera kuarahkan tongkolku ke tetek mama, kuletakkan ke tengah tetek mama, mama paham apa mauku, segera saja tangan mama mengapit kedua teteknya yang besar itu, tongkolkupun kini terjepit dengan kuat di antara belahan tetek mama yang besar, segera saja kugerakkan pantatku maju mundur, saat kepala tongkolku maju ke depan, lidah mama tak ketinggalan menjilatinya. Gila…nikmat sekali rasanya tongkolku dalam jepitan tetek mama yang besar dan kencang ini. Tak lama kemudian akupun sudah nggak tahan untuk segera memasukkan tongkolku ke lubang memiaw mama.
Tentu saja aku tidak menolak tawaran tersebut, segera saja aku menuruti perintahnya. Kini aku sudah berbaring dan mama berada di atasku, menungging dengan posisi membalik, pantatnya menghadap ke mukaku. Segera saja aku jilati memiaw dan pantat mama, mamapu tak mau ketinggalan, sebelah tangannya mulai mengocok – ngocok tongkolku, lalu mama mulai mendekatkan mulutnya ke arah tongkolku, lidahnya mulai bermain – main dengan kepala tongkolku, menjilati dengan rakusnya, lalu mulutnya mulai mengulum dan menghisap tongkolku, sambil tangannya tetap membelai – belai biji pelerku…Oohh nikmat sekali rasanya. Sementar itu lidahku terus memainkan itil mama, tangankupun juga ikut beraksi, jariku bergantian menusuk – nusuk lubang memiaw dan pantat mama. Rupanya mama tidak tahan juga dengan kenikmatan yang kuberikan, pantatnya bergoyang – goyang dengan liar, tak lama kemudian tubuhnya mengejang, dan terasa memiawnya menyemburkan cairan hangat, mama orgasme kembali. Hisapan mama di tongkolkupun semakin panas, aku benar – benar keenakan dengan service mama ini. Puas dengan itu, akupun segera menarik mama, dan merebahkannya di sofa, aku berdiri di atas mama, segera kuarahkan tongkolku ke tetek mama, kuletakkan ke tengah tetek mama, mama paham apa mauku, segera saja tangan mama mengapit kedua teteknya yang besar itu, tongkolkupun kini terjepit dengan kuat di antara belahan tetek mama yang besar, segera saja kugerakkan pantatku maju mundur, saat kepala tongkolku maju ke depan, lidah mama tak ketinggalan menjilatinya. Gila…nikmat sekali rasanya tongkolku dalam jepitan tetek mama yang besar dan kencang ini. Tak lama kemudian akupun sudah nggak tahan untuk segera memasukkan tongkolku ke lubang memiaw mama.
”Mama sayang,
tongkolku sudah nggak tahn lagi nih pingin masuk ke sarangnya…”
”He..he…memiaw mama juga sudah gatal minta disodok tongkol kamu Wan…!”
”Oke..tapi mama aku pangku ya…”
”He..he…memiaw mama juga sudah gatal minta disodok tongkol kamu Wan…!”
”Oke..tapi mama aku pangku ya…”
Segera aku duduk,
mamapun segera bangkit, dan menuju pangkuanku, kakinya dibuka lebar – lebar,
perlahan sambil duduk diarahkannya lubang memiawnya ke arah tongkolku yang
sudah berdiri tegang itu…Jleb…ah nikmatnya. Mamapun segera menggoyangkan
pantatnya, naik turun, tangankupun mulai meremas – remas dan memainkan tetek
mama. Kuciumi dan kujilati leher dan bibir mama, Mama mengelinjang kegelian.
Gerakan mama semakin cepat, memompa tongkolku dengan kuat, tangankupun tak
ketinggalan menggosok – gosok dan memainkan bagian atas memiawnya, Mama
menyandarkan kepalanya ke arahku, tangannya terangkat ke atas, terlihat bulu
keteknya yang lumayan lebat, kujilati dan kuciumi dengan rakus sekali. Desahan
nafas kami makin cepat dan bunyi tongkolku yang sedang menggarap memiaw mama
terdengar jelas…Plookk…Plookk…semakin menambah nafsu kami.
”Arghh….ee..naakk..Wan”
”Oohhh….terus Wan, remas tetek mama…”
”Mama saaaayanngggg kamu…ahhhh”
”Oohhh….terus Wan, remas tetek mama…”
”Mama saaaayanngggg kamu…ahhhh”
Tidak berapa lama
tubuh mama mengejang, nampaknya mama mengalami orgasme lagi, akupun juga
merasakan tongkolkupun sudh berdenyut semakin kuat, segera saja aku ikut
menggoyangkan pantatku engan cepat, mata mama kulihat merem melek keenakkan.
Croot…Croottt…cairan sperma menyembur dengan kuat ke lubang mama, kuremas tetek
mamaku dengan kuat…Aahhh sungguh nikmat yang tiada duanya. Aku dan mama terdiam
sesaat, bibir kami berciuman dengan mesra….
”Enak sayang…?”
”Enaklah ma…mama juga senangkan..?”
”Heeh…istirahat sebentar ya….mama masih mau lagi, tapi kali ini masukkin pantat mama ya.”
”Enaklah ma…mama juga senangkan..?”
”Heeh…istirahat sebentar ya….mama masih mau lagi, tapi kali ini masukkin pantat mama ya.”
Mama lalu bangkit dari
pangkuanku, mencabut tongkolku dari memiawnya, nampak spermaku mengalir di
pahanya, mama berjalan ke arah dalam. Terdengar suara air di kamar mandi. Tak
berapa lama mama kembali membawa handuk dan air minum. Mama memberikan minum
kepadaku, lalu mama mengelap tongkolku, saat itu tongkolku dalam kondisi
setengah ngaceng. Akupun segera berbaring dengan santai. Setelah mengelap
tongkolku mamapun mulai memainkannya, mengelus – ngelus kepala tongkolku dengan
jarinya, membelai biji pelerku, diperlakukan seperti itu, tanpa butuh waktu lama
tongkolkupun bangkit kembali, mamapun mulai memainkan lidah dan mulutnya pada
tongkolku. Untuk urusan oral seks mama sangat hebat, mama tahu titik sensitif
pada kepala dan batang tongkolku, lidahnya akan menjilati dan memainkan wilayah
– wilayah sensitif tersebut dengan lembut. Kalau sudah begitu aku hanya bisa
merem melek menahan kenikmatan. Jilatan dan hiapan mama semakin cepat kurasakan
pada tongkolku, aku memutuskan untuk diam dulu, menikmati saja, sambil
mengumpulkan kembali tenaga. Setelah kurasa cukup nyaman, kutarik mama, mulut
mama masih tetap bermain dengan tongkolku, namun kini pantatnya kembali
menghadap mukaku, kali ini yang menjadi sasaran permainan lidahku adalah daerah
lubang pantat mama, aku tidak jijik, karena aku tahu, mama sangat telaten
merawat dirinya dan juga mama pasti sudah membersihkan daerah tersebut,
terlebih bila mama bilang mau melakukan hubungan seks lewat pantat. Kujilati
dengan liar daerah tersebut, nampak rambut kemaluan yang halus di sekitarnya,
lubang pantat mama kutusuk – tusuk dengan ujung lidahku, perlahan lubang itu
mulai membesar, tanganku segera mengambil baby oil yang tersedia, kutuangkan ke
wilayah lubang pantat mama, lalu jarikupun pelan – pelan mulai kutusukkan ke
lubang pantat mama. Bergantian sambil sesekali kujilati dengan lidahku. Mama
menggoyang – goyangkan pantatnya pertanda menikmati, sebagai balasan serviceku
yng enak, makin panas saja permainan mulut mama di tongkolku, kami berdua benar
– benar saling berusaha memuaskan dan memberikan kenikmatan. Tidak berapa lama,
mama mengatakan sudah nggak tahan lagi mau dimasukkin. Kupun segera saja
kembali meneteskan baby oil agak banyak ke daerah lubang pantat mama.
Mamapun segera
memposisikan dirinya setengah nungging, kedua tangannya memegang sofa, akupun
segera berdiri, tongkolku siap menyodok pantat mamaku…perlahan aku maju, mula –
mula tanganku mulai memegang kedua paha mama, lalu jariku mulai melebarkan
lubang pantat mama, kuarahkan tongkolku secara perlahan, agak sulit sedikit,
karena tidak selebar lubang memiaw, perlahan tapi pasti kepala tongkolku mulai
menemui arah yang benar…Jleb…mama mulai mendesah, agak meringis, akupun mulai
menekankan pantatku ke depan, kini batang tongkolkupun mulai masuk, mama mulai
mendesah, akhirnya tongkolkupun amblas seluruhnya, segera saja aku mulai
memompanya, dengan gerakan maju mundur yang berirama, sementara tanganku
bergantian meremas – remas tetek mama, kurasakan tongkolku berdenyut nikmat,
lubang pantat mama memang tidak seperti lubang memiawnya, tongkolku terasa
dijepit kuat, karena lubang yang sempit, setiap kali tongkolku maju mundur
terasa seperti diremas dan dipijat dengan kuat…ah akupun mulai mempercepat
goyanganku….Mama juga menimpali dengan ikut menggoyangkan pantatnya yang besar
dan seksi itu, kenikmatan yang kami rasakan sungguh luar biasa. Setelah berapa
lama, sambil tetap dengan posisi tongkolku di dalam lubang pantat, tanpa
mencabutnya, aku mulai menarik mama, lalu memutar posisinya, aku segera memeluk
mama dari belakang dan perlahan duduk sambil menarik mama ke pangkuanku, kini
mama mulai bergerak memainkan pantatnya, tongkolku terasa nikmat sekali,
tanganku mulai meremas – remas tetek mama.
”Ma…te..teruuussss…”
”Goyangan mama eennaaakkk…aahhh”
”Maaa…ganti duluuu ya…Irwan mau masukin memiaw maaamaaa….”
”Goyangan mama eennaaakkk…aahhh”
”Maaa…ganti duluuu ya…Irwan mau masukin memiaw maaamaaa….”
Mamapun segera
mencabut tongkolku dari lubang pantatnya, dan segera membimbing tongkolku ke
lubang memiawnya yang sudah basah itu. Mama kembali menggoyangkan pinggulnya,
akupun juga mulai menaik turunkan pantatku. Plook…plookk….plook….semakin
nyaring terdengar suara tongkolku yang sedang memompa dalam memiaw mama yang
sudah basah tersebut. Mamaku benar – benar wanita yang hebat dalam urusan seks,
aku benar – benar puas setiap melakukan hubungan seks dengannya. Kembali mama
mencium bibirku, sementara aku membelai bulu keteknya, sambil terus memompa
memiaw mama, lalu mamapun perlahan menaikkan pantatnya, mencabut tongkolku dari
memiawnya, dan dengan cepat memegang batang tongkolku dan mengarahkannya ke
lubang pantatnya…ho..ho…nampaknya belum puas lubang pantatnya disodok…akupun
segera memainkan tongkolku dengan ganas, sambil tetap berciuman, mulut mama
mulai mendesah dengan cepat, pantatnya ikut bergoyang mengimbangi setiap
sodokan tongkolku….Tangan mamapun meraih tanganku, mengarahkannya agar aku
memainkan puting susunya, sementara tangan mama yang satu lagi mulai memainkan
itilnya. Benar – benar sudah panas mama kali ini. Aku benar – benar menikmati
sensasi ini. Kurasakan tongkolku makin mengeras di dalam lubang pantat mama.
Akhirnya aku merasa bahwa aku sudah mau keluar…kupercepat
gerakanku…dan…creeet….creeet…spermaku menyiram lubang pantat mama. Aku dan
mamapun terkulai lemas. Setelah terdiam beberapa saat, mama segera mencabut
tongkolku dari lubang pantatnya, dan menjilati sisa sperma yang tersisa.
”Makasih ya Wan, sudah
bikin mama puas.”
”Irwan juga sama ma”
”Kamu makin pintar saja deh yang.”
”Kan mama yang ngajarin, lagian mama memang cantik dan seksi sih, jadi Irwan maunya tiap hari masukkin terus, memiaw mama enak banget…”
”Ah..merayu terus kamu Wan.”
”Sudah sekarang kita istirahat dulu Wan, yuk kita tidur di kamar, nanti malam mama masak yang istimewa buat kamu.”
”Irwan juga sama ma”
”Kamu makin pintar saja deh yang.”
”Kan mama yang ngajarin, lagian mama memang cantik dan seksi sih, jadi Irwan maunya tiap hari masukkin terus, memiaw mama enak banget…”
”Ah..merayu terus kamu Wan.”
”Sudah sekarang kita istirahat dulu Wan, yuk kita tidur di kamar, nanti malam mama masak yang istimewa buat kamu.”
Mamapun bangun dan
menuntunku ke kamarnya, lalu kami segera merebahkan diri di tempat tidur, aku
cium mamaku, dan mama balas menciumku dengan mesra pula, lalu kami kembali
berpelukkan dan tertidur dengan bahagia.
Cukup lama juga aku
tertidur, mungkin karena kecapekan, saat aku bangun kulihat mama sudah tidak
ada di sampingku, aku pun bangun dan segera menuju kamar mandi mama untuk berih
– bersih dan menyegarkan diri. Setelah segar, aku mencari celana pendekku dan
memakainya. Aku berjalan keluar dari kamar mamaku. Kucari mamaku, terdengar
suara musik dari TV, rupanya mamasedang senam. Aku segera menuju ruang santai.
Kulihat mama sedang melakukan senam, Ugh..mama hanya mengenakan BH dan CD saja,
BH yang mama kenakan seakan tidak mampu menampung tetek mama yang besar itu,
garis tubuh mama terlihat seksi, mama memang rajin senam dan yoga untuk merawat
tubuhnya.lanjutan baca di sini
Daftar cerita lainnya
No comments:
Post a Comment