ini blog yang berisikan kisah-kisah seks sedarah. bagi agan-agan yang tidak berminat dengan konten ini silahkan di minati. wkwkwkw

Monday, March 20, 2017

DILEMA CINTA SIMALAKAMA XII

Dia mandi dan aku juga mandi. Tapi tidak di satu kamar mandi. Di rumah ini ada 2 kamar mandi. Satu kamar mandi umum di belakang satu lagi kamar mandi di dalam kamar utama. Aku mandi dengan cepat, sambil membayangkan sebentar lagi aku akan bermesraan dengan laki-laki tampan nan misterius yang baru saja jadi pacarku. Terbersit rasa ngeri apakah kami akan bercinta malam ini. Aku masih perawan. Dan kabarnya kehilangan perawan itu sakit. Hanya 10 menit aku sudah selesai.

Dia sedang di depan cermin, mencukur kumis dan jenggotnya. Hanya mengenakan handuk yang melilit pinggangnya. Baru kali ini aku melihatnya tanpa baju. Ada begitu banyak bekas luka di tubuhnya. Ada yang panjang. Ada yang pendek dan ada yang seperti bekas luka bakar. Meskipun begitu tubuhnya sangat indah. Full otot dengan lekuk lengan yang menawan. Tubuhnya ramping tapi berotot. Melihatnya saja membuat kewanitaanku basah. Akupun mendekatinya.

"Semoga setelah ini bekas lukamu tidak bertambah sayang" ujarku sambil mengelus bekas luka di sekujur tubuhnya. Dia berbalik memandangku.

"Augghhh" sekejab saja dia sudah mengangkat tubuhku kedalam gendongan tanganya. Tangan berotot yang begitu kokoh seolah tubuhku hanya seringan kapas. Dia membawaku ke kamar dan merebahkanku di ranjang.

Wajah kami sangat dekat. Dia menindihku dan hidungnya bertemu dengan hidungku.

Cupp

Dia mencium keningku. Aku merasa bahagia sekali. Aku pejamkan mata dan membiarkan dia beraksi.

Ciumannya turun ke pipiku, kemudian ke bibirku. Cium yang hangat dan lembut. Perlahan makin menguat dan aku menghisap bibir bawahnya. Pagutan bibir kami makin dalam sembari tangannya mulai meraba ke sekujur tubuhku. Satu persatu pakaianku lepas dari badan hingga tubuhku polos tanpa penghalang sehelaipun.

Dia bangkit dan memandangi tubuhku dari atas, seolah-olah dia mau menikmati dulu tubuhku dengan matanya. Aku jadi malu di tatap seperti itu.

"Dedek wanita paling cantik yang pernah abang temui".

Kata -kata itu di lanjutkannya dengan rabaan di sepanjang tubuhku. Dan bibirnya kembali menyusuri setiap lekuk tubuhku. Dia begitu piawai memainkan lidahnya hingga aku merasa tidak sabar.

"Aahhhhhh". Lidahnya menyentuh puting ku sebelah kanan. Di hisapnya perlahan dan tangan kanannya mulai meremas dada kiriku.
"Aaahhhh". Aku kembali mendesah. Aku meregangkan pahaku dan mengepit pinggulnya. Vaginaku terasa tertindih dengan penisnya yang tegang. Tapi masih terhalang handuk. Aku tarik handuknya hingga terlepas. Penisnya sudah tegang. Dan ini pertama kalinya aku melihat penis yang ukurannya lumayan besar. Ini penis ketiga yang pernah aku lihat. 2 milik mantan pacarku ketika mereka memohon2 untuk aku kocok. Kecil meskipun tegang. Milik pak prima di luar ekspektasi. Ada rasa ngeri bagaimana vaginaku yang masih perawan di terobos oleh penis yang lumayan besar.
Aku mencoba untuk menggapainya ketika penis itu menjauh. Pak prima menciumi tubuhku makin turun. Penisnya jadi menjauh. Sekarang lidahnya sudah menyapu area pubis. Dan makin menurun..

"Aagghhhhh"... Pantatku mengangkat otomatis ketika lidahnya menyapu klitorisku.

"Abaaaaanggg" rengekku manja. Aku merasa melayangm dia piawai sekali memainkan lidahnya. Atas bawah. Kiri kanan. Aku remas kepala nya dan menekan ke arah vaginaku. Aku tidak mau kenikmatan ini terhenti karena kepalanya naik. Pinggulku bergerak-gerak sendiri. Tanpa arah.. Berpacu menuju puncak...

"Aaaaaggghhhhhhhhhhh".....

Aku keluar. Tubuhku melengkung keatas. Melepas dentuman rasa nikmat yang luar biasa. Tubuhku menggelinjang dan bergetar. Lututku gemetaran. Aku kumpulkan semua sisa tenaga untuk menarik Dia ke atas kembali. Aku memeluknya.

" enak banget bang. Dedek capek". Rintihku dengan nafas masih naik turun.

Bibirku di ciumnya lembut. Awalnya aku agak jijik karena bibirnya masih basah oleh lendirku sendiri.

"Istirahat dulu ya sayang". Aku peluk tubuhnya. Aku masih terlentang dan dia setengah menindihku. Dia tersenyum manis kearahlu. Tidak ada paksaan memintaku untuk cepat-cepat menuntaskan birahinya. Dia biarkan aku beristirahat setalah orgasme panjang yang aku rasakan. Dia hanya membelai lembut tubuhku. Lebih tepatnya sekujur tubuhku. Vaginaku di elusnya dan libidoku kembali terpancing. Aku terangsang lagi.
"Masukin bang" aku yang memohon untuk di setubuhi.
Perlahan dia memposisikan penisnya kearah bibir vaginaku. Agak ngeri membayangkan penisnya bakal menerobos masuk kedalam celah sempit tubuhku. Aku membayangkan bakal merasakan perih yang sangat. Perlahan kepala penisnya di gosok ke klitorisku. Aku makin merangsang. Perlahan kepala penisnya menekan. Perlahan dan terus. Tidak begitu perih rasanya. Penisnya menekan lagi. Berusaha makin masuk. Aku meringis. Lebih perih rasanya. Panas dan pedih. Aku mencengkeram pundaknya. Dimundurkan lagi penisnya. Maju mundur berulang. Sampai aku merasa nyaman. Di majukan lebih dapam hingga menyentuh sekat. Aku yakin itu selaput dara ku. Aku tatap matanya. Mataku memberikan izin ke matanya. Aku sudah tidak tahan lagi. Dan di majukannya penisnya. Mantap tapi tidak kasar...

"Aakkhhhhhh..... Sakit bang.....".. Pedih sekali. Aku merasa seperti tersedak. Perutku penuh oleh banda asing. Aku gigit pundaknya. Penisnya diam di dalam. Aku merasa vaginaku berkedut di dalam.

" dedek tahan bentar lagi sakitnya hilang kok". Perlahan pinggulnya maju mundur, penisnya bergesekan dengan dinding vaginaku. Rasanya geli campur sakit campur nikmat.

"Akh... Akh.. Akh". Desahan mencur dari bibirku. Pedihnya sudah sirna. Kenikmatan yang luar biasa yang tersisa.

"Enak sayang?" Tanyanya.

Aku hanya mengangguk. Lidahku tidak bisa berkata lagi. Hanya desahan.

Kenikmatan ini makin lama makin besar. Ibarat balon yang ditiup makin lama makin besar dan hampir meletus. Aku sudah menggerakkan pinggulku mengimbangi gerakannya. Tangannya aku tarik untuk meremas payudaraku. Aku sudah tidak tahan. Dia makin mempercepat goyangannya.

"Akh... Akh... Akh..." Desahan ku makin cepat. Kocokan penisnya di vaginaku juga makin cepat.

Crot... Crot.. Crot...
Spermanya menyemprot di dalam vaginaku. Aku pun klimaks.

"Aaaaaaggghhhhhhhh.........." Klimak yang luar biasa. Mataku memutih. Badanku melengkung..

BERSAMBUNG

No comments:

Post a Comment